Sepanjang musim semi ini, harga saham-saham di lantai bursa Wall Street rata-rata melonjak. Perhatian para investor saat ini banyak di tujukan kepada saham-saham yang secara individu memiliki potensi yang baik.
Indek S&P 500 melonjak 40 persen setelah mencetak rekor terendah adalm 12 tahun di bulan Maret lalu. Kuartal ini, 10 sektor di bursa S&P menguat.
Meski demikian, kenaikan ini terhenti atas laporan keuangan berbagai perusahaan dan proyeksinya, serta terkoreksi oleh faktor fundamental. Kelima puluh saham yang ada di bursa S&P 500 yang sebelumnya di tahun 2008 menjadi saham dengan kinerja terburuk, justru di semester pertama tahun 2009 ini mereka malah menjadi saham dengan kinerja terbaik. Rata-rata mereka malah melonjak 35 persen.
Perhatian pelaku pasar memasuki semester kedua tahun ini nampaknya mulai mengalami pergeseran. selama ini kenaikan indek bursa dipicu oleh kenaikan paparan masing-masing saham dan saat ini diperkirakan akan berakhir era tersebut. Perhatian Investor akan beralih dengan belanja hanya pada saham-saham dimana perusahaan tersebut benar-benar meyakinkan kinerjanya di semester yang akan datang.
Fundamental masing-masing saham yang paling kuat atau dominan akan menentukan pilihan investor dalam menentukan posisi yang akan diambilnya. Umumnya, investor berharap akhir tahun penguatan ekonomi termasuk kenaikan saham akan memberikan keuntungan sebagaimana yang diproyeksikan selama ini. Umumnya pasar memang menguat sepanjang Meret dan Mei.
Pelaku pasar, khususnya para investor tentunya tidak akan menggunakan pendekatan yang sama pada semester kedua ini. Mereka tentu akan mempertimbangkan benar-benar bahwa diantara saham-saham tersebut, mana-mana yang proyeksi keuntungan, bukan lagi atas dasar perburuan saham tanpa melihat kemungkinan laporan keuangannya yang buruk dan potensi keuntungan yang kurang meyakinkan.
Pendek kata, banyak investor saat ini berharap tiap saham bisa memliki kinerja yang konclong, seperti General Mills. Sebagaimana kita ketahui bahwa produsen sereal tersebut mampu menyajikan laporan keuangan yang diatas perkiraan sebelumnya, bahkan mereka bisa yakin bahwa dimasa yang akan datang masih memungkinkan naik legi.
Akhirnya saham General Millss Inc, naik 3.9 persen di harga $58.18 pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat.
Sesaat sebelum perusahaan-perusahaan tersebut mengeluarkan laporan keuangan mereka di kuartal kedua,pihak Thomson Reuters mengeluarkan data perkiraan pertumbuhan pendapatan perusahaan-perusahaan tersebut.
Beberapa sektor memang diperkirakan akan mengeluarkan laporan yang kurang baik, berdasarkan data-data tersebut hanya sektor telekomunikasi dan barang konsumen yang relatif lebih stabil dan tidak banyak bergantung pada perputaran ekonomi.
Berdasarkan pertimbangan perputaran pergerakan ekonomi, maka sektor seperti industri dan barang tambang di perkirakan malah akan berada pada posisi kelebihan, terlalu jenuh sehingga diperkiran akan tertekan.
Training Options
Training Options
Tidak ada komentar:
Posting Komentar