Dolar AS jatuh pada perdagangan hari Selasa atas spekulasi bahwa Federal Reserve diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga saat ini pada akhir pertemuan besok.
Tingginya biaya pinjamanan konsumen dan bisnis dipandang akan membahayakan atau menunda proses pemulihan ekonomi AS, disaat The Fed sendiri tidak bisa memastikan kembali pertumbuhan ekonomi AS cepat pulih.
Akibatnya Euro melonjak lebih dari 1 persen kembali ke kisaran diatas $ 1.41 dipicu juga hasil penjualan Obligasi pemerintah AS sebesar $ 104 miliar yang akan di umumkan di AS minggu ini.
Dari Obligasi 2T, senilai $ 40 imbal hasilnya naik menjadi 1,151 persen, tertinggi sejak November 2008, dengan permintaan kuat. Permintaan rendah untuk pelelangan yang tersisa masih akan menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana Amerika Serikat akan menutup defisit keuangan yang besar.
The Fed-pengaturan dijadwalkan untuk membuat kebijakan dan pengumuman pada hari Rabu di akhir pertemuan selama dua hari. Meski pasar sudah mengantisipasi bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga saat ini namun investor masih menunggu kebijakan akan program pembayaran hutang dan pembelian Obligasi serta perkiraan ekonomi AS kedepannya.
Hingga penutupan sesi perdagangan New York, Euro naik 1,6 persen terhadap dolar pada $ 1,4075 tertinggi hingga $ 1,4106, menurut data Reuters. Mencetak kinerja terbesar harian sejak 8 Mei.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar