Dollar masih beredar di level bawah 2009 terhadap euro rabu hari ini, namun kemungkinan resiko penurunan masih terlihat terkait meningkatnya sinyalemen pertumbuhan ekonomi global dan grafik tehnis yang bearish.
Secara menyeluruh, dollar merosot sejak Maret setelah asset beresiko seperti pasar modal dan minyak melaju naik atas perkembangan data ekonomi, mengikis permintaan terhadap safe-haven greenback dan juga meneruskan penurunannya di minggu ini setelah data menyoroti perkembangan aktifitas manufaktur global, dan pasar modal AS merangkak naik ke puncaknya di sembilan bulan, dimana beberapa pelaku pasar melihat resiko penurunan.
Tumbuhnya outlook ekonomi global menjadi malapetaka bagi dollar, yang sangat vulnerable sebagai pemasukan ke Amerika secara relatif merosot dan sejak meluasnya defisit fiskal AS, ungkap seorang analis.
dollar tergelincir terhadap euro, yang dengan kokoh berada di $1.4411 dari perdagangan terakhir di New York selasa. Euro beranjak naik ke $1.4445 di platform perdagangan EBS awal minggu ini, titik tertingginya sejak pertengahan Desember, ketika menyentuh $1.4720. Dollar merangsek turun 0.2% terhadap sejumlah mata uang, menjadi 77.640, mendekati level bawah 10 bulan di 77.451 yang tersentuh di awal minggu ini.
Dollar jatuh = Saham naik
TrainingStockOptions.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar