Harga minyak naik drastis.., setelah Menku AS, Timothy Geithner menyatakan bahwa pemulihan pasar financial akan segera terealisir. Setelah didera tekanan jual hingga bersimpuh di level low $47.28 per barrel, para investor mulai memburu lagi emas hitam.
Selain lontaran optimisme dari Geithner, katalis lain pendongkrak harga minyak adalah statemen OPEC perihal harga minyak sudah mulai “bergeliat dari titik-terendah” serta perhelatan rapat para kepala negara kelompok G-20.
Namun, volatilitas laju minyak nampaknya masih tinggi pekan ini, lantaran para investor juga amat rentan merubah keputusannya terkait berita-berita yang memengaruhi pasar. Jika berita atau data bagus maka akan memantik aksi beli, dan pabila satu berita atau data negatif mencuat, maka mereka akan segera memilih aksi jual.
Dalam suatu wawancara, Geithner menegaskan lagi bahwa “..telah menyeruak beberapa sinyal peningkatan di pasar financial di segenap pelosok dunia, yang sebelumnya tidak terlihat” Geithner juga berkomitmen bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan beragam opsi untuk industri otomotif AS. Uraian Geithner yang meneduhkan tersebut segera memupuk kembali harapan para investor bahwa malaise ekonomi mondial akan segera usai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar